Tentang Perkembangan / Kemajuan Teknologi
Ciptakan Teknologi Bernilai Tinggi, Pria Ini Dapat Penghargaan dari BJ Habibie
Jakarta -Belum banyak masyarakat Indonesia yang
mengenal nama Nurul Taufiqu Rochman. Pria 44 tahun ini mampu menyabet
penghargaan BJ Habibie Technology Award 2014 karena menemukan sebuah
teknologi unik yang berguna bagi kemajuan industri nasional. Apa itu?
"Saya
sangat bersyukur sekali atas penghargaan besar ini karena penemuan saya
yaitu Nanoteknologi," ungkap Nurul saat menerima penghargaan di Gedung
BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/08/2014).
Nurul
menjelaskan Nanoteknologi merupakan teknologi yang merekayasa sebuah
material ukuran 1/1 miliar meter menjadi material baru yang memiliki
fungsi yang istimewa sesuai dengan yang kita inginkan. Dengan
Nanoteknologi, material dapat dirancang lebih efektif dan efisien
sebagai bahan dasar produk-produk yang tidak terbatas pada produk
elektronika, namun lebih banyak lagi pada produk keseharian seperti
obat-obatan, pangan, kosmetik, serta produk industri seperti paint and
coating, kimia, kemasan, keramik dan lain-lain. "Penerapan
Nanoteknologi dapat meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia
untuk memperkuat daya saing global industri dalam negeri," imbuhnya.
Nurul mencontohkan saat ini Nanoteknologi sudah diimplementasikan untuk beberapa produk industri seperti krim wajah, soft cable,
spidol hingga cat. Keberhasilannya dalam menyabet penghargaan BJ
Habibie Award 2014 tidak lepas dari jalur pendidikan yang dienyamnya,
Mulai dari pendidikan S1, S2, S3 dia habiskan di Kagoshima University,
Jepang bidang Nanoteknologi
"Nanoteknologi adalah teknologi yang unik dan bernilai tinggi. Dengan
Nano semua hal bisa kita implementasikan. Kita masukan teknologi Nano
pada beras hasilnya jadi cream wajah. Sebelumnya cream wajah diproduksi
dari beras yang difermentasikan tetapi prosesnya lama dan bau," katanya.
Nanoteknologi adalah sebuah teknologi yang mampu merekayasa partikel
menjadi sebuah material. Dengan Nanoteknologi bisa dirancang material
baru yang memiliki fungsi yang diinginkan. Misalnya dari beras ingin
dijadikan cream wajah. Jadi partikel yang ada di dalam beras itu
direkayasa dengan alat khusus yang dinamakan Nanoteknologi, kemudian
dilakukan penelitian sampai 3 tahun hingga bisa mengubah beras menjadi
cream wajah.
Menurut cerita Nurul, setelah AS menciptakan
Nanoteknologi di tahun 2000, negara maju lainnya mulai ikut
mengembangkan teknologi serupa seperti negara-negara Eropa di tahun
2000, Jepang di tahun 2001, Korea di tahun 2002 serta menyusul
negara-negara lain seperti Singapura, India dan Tiongkok. "Indonesia
sendiri baru mulai mengembangkan di tahun 2004. Di tahun 2005 kita
sudah miliki komunitas masyarakat Nanoteknologi dimana anggotanya diisi
300 ilmuwan Nano Indonesia," imbuhnya.
Nurul mengatakan,
pengembangan Nanoteknologi ke depan akan jauh lebih banyak. Produk yang
dihasilkan pun jauh lebih kompleks dan beragam. Saat ini produk yang
dihasilkan dari Nanoteknologi masih terbatas pada produk keseharian
seperti obat-obatan, pangan, kosmetik, serta produk industri seperti
paint & coating, kimia kemasan, dan keramik. "Perkembangan
Nanoteknologi ke depan ini nggak bisa dibendung. Mungkin enzim dan
televisi dibuat juga dengan teknologi Nano. Baju, kaos kaki mungkin
nanti Nano semua bahan bakunya," katanya.
Referensi : http://finance.detik.com/read/2014/08/21/181433/2669110/4/ciptakan-teknologi-bernilai-tinggi-pria-ini-dapat-penghargaan-dari-bj-habibie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar