Rabu, 24 September 2014

Tentang Perkembangan / Kemajuan Teknologi


Ciptakan Teknologi Bernilai Tinggi, Pria Ini Dapat Penghargaan dari BJ Habibie

//images.detik.com/content/2014/08/21/4/183043_nanotechnology.jpgJakarta -Belum banyak masyarakat Indonesia yang mengenal nama Nurul Taufiqu Rochman. Pria 44 tahun ini mampu menyabet penghargaan BJ Habibie Technology Award 2014 karena menemukan sebuah teknologi unik yang berguna bagi kemajuan industri nasional. Apa itu?

"Saya sangat bersyukur sekali atas penghargaan besar ini karena penemuan saya yaitu Nanoteknologi," ungkap Nurul saat menerima penghargaan di Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/08/2014).

Nurul menjelaskan Nanoteknologi merupakan teknologi yang merekayasa sebuah material ukuran 1/1 miliar meter menjadi material baru yang memiliki fungsi yang istimewa sesuai dengan yang kita inginkan. Dengan Nanoteknologi, material dapat dirancang lebih efektif dan efisien sebagai bahan dasar produk-produk yang tidak terbatas pada produk elektronika, namun lebih banyak lagi pada produk keseharian seperti obat-obatan, pangan, kosmetik, serta produk industri seperti paint and coating, kimia, kemasan, keramik dan lain-lain. "Penerapan Nanoteknologi dapat meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia untuk memperkuat daya saing global industri dalam negeri," imbuhnya.

Nurul mencontohkan saat ini Nanoteknologi sudah diimplementasikan untuk beberapa produk industri seperti krim wajah, soft cable, spidol hingga cat. Keberhasilannya dalam menyabet penghargaan BJ Habibie Award 2014 tidak lepas dari jalur pendidikan yang dienyamnya, Mulai dari pendidikan S1, S2, S3 dia habiskan di Kagoshima University, Jepang bidang Nanoteknologi
"Nanoteknologi adalah teknologi yang unik dan bernilai tinggi. Dengan Nano semua hal bisa kita implementasikan. Kita masukan teknologi Nano pada beras hasilnya jadi cream wajah. Sebelumnya cream wajah diproduksi dari beras yang difermentasikan tetapi prosesnya lama dan bau," katanya.
Nanoteknologi adalah sebuah teknologi yang mampu merekayasa partikel menjadi sebuah material. Dengan Nanoteknologi bisa dirancang material baru yang memiliki fungsi yang diinginkan. Misalnya dari beras ingin dijadikan cream wajah. Jadi partikel yang ada di dalam beras itu direkayasa dengan alat khusus yang dinamakan Nanoteknologi, kemudian dilakukan penelitian sampai 3 tahun hingga bisa mengubah beras menjadi cream wajah.

Menurut cerita Nurul, setelah AS menciptakan Nanoteknologi di tahun 2000, negara maju lainnya mulai ikut mengembangkan teknologi serupa seperti negara-negara Eropa di tahun 2000, Jepang di tahun 2001, Korea di tahun 2002 serta menyusul negara-negara lain seperti Singapura, India dan Tiongkok. "Indonesia sendiri baru mulai mengembangkan di tahun 2004. Di tahun 2005 kita sudah miliki komunitas masyarakat Nanoteknologi dimana anggotanya diisi 300 ilmuwan Nano Indonesia," imbuhnya.

Nurul mengatakan, pengembangan Nanoteknologi ke depan akan jauh lebih banyak. Produk yang dihasilkan pun jauh lebih kompleks dan beragam. Saat ini produk yang dihasilkan dari Nanoteknologi masih terbatas pada produk keseharian seperti obat-obatan, pangan, kosmetik, serta produk industri seperti paint & coating, kimia kemasan, dan keramik. "Perkembangan Nanoteknologi ke depan ini nggak bisa dibendung. Mungkin enzim dan televisi dibuat juga dengan teknologi Nano. Baju, kaos kaki mungkin nanti Nano semua bahan bakunya," katanya.

Referensi : http://finance.detik.com/read/2014/08/21/181433/2669110/4/ciptakan-teknologi-bernilai-tinggi-pria-ini-dapat-penghargaan-dari-bj-habibie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar