Rabu, 24 September 2014

Tentang Malang



1. BUDAYA MALANG :

Topeng Malangan 

Tari Topeng Malang sangat khas karena merupakan hasil perpaduan antara budaya Jawa Tengahan, Jawa Kulonan dan Jawa Timuran (Blambangan dan Osing) sehingga akar gerakan tari ini mengandung unsur kekayaan dinamis dan musik dari etnik Jawa, Madura dan Bali. Salah satu keunikannya adalah pada model alat musik yang dipakai seperti rebab (sitar Jawa) seruling Madura (yang mirip dengan terompet Ponorogo) dan karawitan model Blambangan. Tari Topeng sendiri diperkirakan muncul pada masa awal abad 20 dan berkembang luas semasa perang kemerdekaan. Tari Topeng adalah perlambang bagi sifat manusia, karenanya banyak model topeng yang menggambarkan situasi yang berbeda, menangis, tertawa, sedih, malu dan sebagainya. Bisanya tari ini ditampilkan dalam sebuah fragmentasi hikayat atau cerita rakyat setempat tentang berbagai hal terutama bercerita tentang kisah2 panji.
Kesenian Tari Topeng Malang merupakan hasil perpaduan antara budaya Jawa Tengahan, Jawa Kulonan dan Jawa Timuran (Blambangan dan Osing). Sehingga akar gerakan tari ini mengandung unsur kekayaan dinamis dan musik dari etnik Jawa, Madura dan Bali.

Sampai saat ini Tari Topeng masih bertahan dan masih memiliki sesepuh yaitu Mbah Karimun yang tidak hanya memiliki keterampilan memainkan tari ini namun juga menciptakan model-model topeng dan menceritakan kembali hikayat yang sudah berumur ratusan tahun. Sayang sekali Mbah Karimun tidak memiliki penerus yang dapat menggantikan dirinya melestarikan kesenian khas daerah Malang ini. Dengan demikian walaupun masih bertahan namun Tari Topeng sudah mendekati kepunahan walaupun masih tetap mengikuti event-event penting kesenian tradisional tingkat nasional.
Dengan keahliannya membuat topeng juga telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi puluhan perajin topeng. Dipasarkan sebagai souvenir di tempat-tempat wisata dan galeri-galeri seni dengan harga yang cukup terjangkau. Perhatian dan dukungan yang lebih kongkret perlu diberikan oleh Pemda dan instansi-instansi terkait untuk mempopulerkan kembali kesenian khas Malang ini di masyarakat.
Referensi :  http://dymasgalih.wordpress.com/2010/01/17/kesenian-tari-khas-malang/

2. MAKANAN MALANG

Bakso Bakar Pak Man

                                       
                                                 

Keberadaan Bakso Bakar Pak Man di Malang menjadikan wisata kuliner khas Kota Makanan ini semakin bertambah. Terang sudah bila Malang dikenal sebagai kota empunya bakso. Beragam varian citarasa bakso khas Malang yang dapat Ngalamers nikmati di Kota Dingin ini, termasuk bakso bakar.
Bakso Bakar Pak Man merupakan pelopor bakso bakar di kota Malang. Sebagai pencetus ide kreasi bakso bakar di Malang, Bakso Bakar Pak Man telah banyak mencuri hati para wisatawan atau warga yang ingin menikmati sajian rasa bakso yang berbeda. Varian bakso bakar yang ditawarkan di sini terdiri atas bakso bakar halus dan kasar, juga tersedia yang versi rebusnya. Yang menarik, pelanggan dibebaskan untuk mengambil mie putih, tahu, bakso rebus dan kuah sesuai selera.
Harga bakso yang dipatok di Bakso Bakar Pak Man pun cukup bersahabat. Per biji bakso bakar hanya dipatok Pak Man seharga Rp 1.500. Selain bakso, Ngalamers dapat pula memesan hidangan tambahan seperti siomay, gorengan, dan minuman sebagai pendamping.
Tertarik mencoba, Ngalamers? Datang saja langsung ke Jl. Diponegoro, Malang.

 Referensi : http://halomalang.com/peta-malang/detail/bakso-bakar-pak-man

3. CIRI KHAS MALANG

Tugu Kota Malang 

 

Seperti halnya Yogyakarta yang mempunyai ciri khas dengan tugu Jogja, Malang juga memiliki tugu. Tugu di kota Apel ini terletak tepat di pusat pemerintahan kota. Tugu ini juga sering disebut Alun-alun Bunder, Taman Tugu Bunder, dan Alun-alun Tugu. Tugu yang dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda ini masih terlihat kokoh hingga sekarang. Tugu yang menjadi kebanggaan dan ikon Kota Malang ini dulunya merupakan Taman Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.P. Zoen Coen. Di sekeliling tugu terdapat kolam yang di tumbuhi lili air dan teratai serta dikelilingi oleh pohon trembesi raksasa yang berusia sangat tua. Oya, tugu ini memiliki kisah dan sejarah tersendiri. Monumen Tugu yang berada di tengah melambangkan pusat untuk kelima penjuru arah, dimana arah yang lebih diutamakan adalah yang menuju Gedung Balaikota. Sedangkan keempat arah lainnya mewakili jalan raya yang berada di luar lingkaran taman ini.
Bentuk monumen Tugu juga memiliki arti tersendiri. Puncaknya berbentuk bambu tajam yang berarti bahwa senjata inilah yang pertama kali digunakan bangsa Indonesia untuk melawan penjajah. Ada juga rantai yang menggambarkan kesatuan rakyat Indonesia yang tidak dapat dipisahkan. Makna lainnya juga terletak pada tangga yang berbentuk 4 dan 5 sudut, bintang yang mempunyai 8 tingkat dan 17 pondasi. Jika digabungkan maka hal ini melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945. Sementara itu, bunga teratai berwarna putih dan merah yang berada di kolam sekeliling tugu melambangkan keberanian dan kesucian. Hal ini sesuai dengan warna bendera Indonesia. Di kompleks tugu Kota Malang ini terdapat alun-alun atau taman yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Alun-Alun Bundar ini kerap menjadi lokasi untuk sesi foto pre-wedding. Keindahannya memang mempesona. Menariknya, meskipun berada di salah satu jalur padat Kota Malang tetapi kawasan wisata ini tetap terasa sejuk dan tidak ada polusi.
Waktu paling pas untuk datang ke alun-alun ini adalah pada pagi atau sore hari dimana sering terdapat banyak orang melakukan aktivitas olahraga. Jika malam hari alun-alun Tugu akan disinari berbagai macam warna lampu yang semakin menambah keindahan taman. Selain itu, kesan romantis dan tenang akan terpancar dari spot lampu hias tersebut.

Referensi :  http://surabaya.panduanwisata.com/night-life/wisata-sejarah-tugu-kota-malang-ikon-kota-malang/

1 komentar:

  1. Terima jasa pembuatan website dan aplikasi android serta program komputer Lokasi di Malang. Menerima pemesanan dari seluruh Indonesia. Murah dan Berpengalaman. Fernandes 083834375641 / 75286d3b

    BalasHapus